Senin, 07 November 2011

Anggun C.Sasmi

Anggun Cipta Sasmi (lahir di Jakarta, 29 April 1974) adalah penyanyi asal Indonesia yang saat ini telah memiliki kewarganegaraan Perancis. Ia merupakan putri dari Darto Singo, seorang seniman Indonesia dan Dien Herdina, seorang perempuan yang masih kerabat Keraton Yogyakarta. Mengawali kariernya dengan tampil di panggung Ancol di usia 7 tahun, Anggun kemudian merekam album anak-anak 2 tahun kemudian. Di bawah bimbingan Ian Antono, Anggun memulai debutnya di Indonesia di tahun 1986 melalui album Dunia Aku Punya. Pada usianya yang masih sangat muda Anggun telah berhasil menggapai puncak popularitasnya sebagai penyanyi rock di Indonesia dengan diraihnya penghargaan “Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991“. Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan mewujudkan impiannya menjadi artis bertaraf internasional. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang komposer besar Perancis, pada tahun 1997, Anggun berhasil merilis album internasional pertamanya, Snow on the Sahara, di lebih dari 33 negara di seluruh dunia.
Saat ini Anggun bermukim di Perancis dan Kanada untuk melanjutkan karier internasionalnya. Sejak tahun 1997, album-album Anggun direkam dalam dua bahasa, Inggris dan Perancis. Dengan 4 album internasionalnya, Anggun tercatat sebagai salah satu penyanyi Asia paling sukses di luar Asia.

1974–1994

album anggun c. sasmi - dunia aku punyaMASA KECIL
Anggun merupakan putri pertama dari pasangan Darto Singo, seorang seniman Indonesia dengan Dien Herdina, seorang ibu rumah tangga yang masih keturunan keraton Yogyakarta. Anggun menempuh pendidikan dasarnya di sebuah sekolah di Jakarta, meskipun Anggun sendiri adalah Muslim. Anggun dibesarkan dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia 7 tahun Anggun digembleng latihan vokal setiap hari oleh ayahnya. Anggun diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Tidak hanya itu, Anggun juga diajarkan bermain piano. Dengan dimanajeri ibunya, Anggun kemudian mulai tampil di atas panggung, meskipun sering hanya dengan imbalan nasi bungkus. Pada usia 9 tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekan album anak-anak

KARIER DI INDONESIA
Saat menginjak usia 12 tahun, Anggun meluncurkan album rock pertamanya berjudul Dunia Aku Punya. Album tersebut diproduseri oleh gitaris rock terkenal Indonesia, Ian Antono. Album pertamanya mendapat sambutan yang lumayan di akhir tahun 1980-an. Nama Anggun mencapai puncak popularitasnya di tahun 1990 setelah merilis singel berjudul “Mimpi“, kemudian disusul “Tua Tua Keladi” dan “Takut” yang menjadi hits saat itu. Anggun berhasil meraih penghargaan sebagai “Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991“. Anggun kemudian merilis banyak singel dan album, mengantarkannya menjadi penyanyi rock remaja papan atas di era awal 1990-an.
Di tengah puncak popularitasnya album anggun c. sasmi - tua tua keladisebagai lady rocker di Indonesia, Anggun malah memutuskan untuk menikah muda pada tahun 1992 dengan Michel de Ghea, seorang warga negara Perancis. Anggun pertama kali bertemu dengan Michel saat mengadakan tour ke Banjarmasin. Meskipun demikian, ternyata popularitas Anggun tidak meredup. Ia kemudian berhasil menjadi penyanyi termuda yang mendirikan perusahaan rekamanya sendiri, PT Bali Cipta Record.
Hingga tahun 1994, Anggun sudah tercatat sebagai penyanyi mapan di Indonesia dengan penjualan mencapai jutaan kopi. Selain telah memiliki perusahaan rekaman sendiri, Anggun juga telah memproduseri sendiri albumnya. Anggun telah merilis sebanyak 5 album solo yaitu Dunia Aku Punya (1986), Anak Putih Abu Abu (1991), Nocturno (1992), Anggun C. Sasmi… Lah!!! (1993) dan Yang Hilang (1994), ditambah belasan singel dan kompilasi.

1995–1996

MENINGGALKAN INDONESIA DAN MASA-MASA AWAL DI EROPA
Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan kariernya di Indonesia guna mewujudkan impiannya menjadi penyanyi bertaraf internasional. Ia kemudian menjual perusahaan rekamannya dan hijrah ke Eropa bersama suaminya, Michel de Ghea. Anggun menetap di London, Britania selama setahun untuk memulai kariernya lagi dari bawah. Ia rajin mengirim demo rekaman ke berbagai studio di Britania dan juga pergi ke klub-klub untuk memperkenalkan dirinya sebagai penyanyi.
Biaya hidup yang tinggi di London, membuat uang hasil penjualan perusahaan rekaman Anggun habis sedikit demi sedikit. Anggun pun harus menerima kekecewaan tatkala semua demo rekamannya tidak mendapat respon positif. Anggun akhirnya berada pada kesimpulan bahwa kariernya tidak akan pernah tumbuh di Britania dan berencana untuk memulai karier di negara Eropa lain. Ia sempat berniat pindah ke Belanda, namun kemudian ia beralih ke Perancis.
Dua tahun setelah meninggalkan Indonesia, Anggun akhirnya berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besar Perancis yang pernah menangani album sejumlah penyanyi kenamaan seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman dan Jhonny Hallyday. Benzi terpikat oleh kemampuan vokal Anggun dan seketika menawarkannya untuk rekaman album. Anggun kemudian terbang ke Manila, Filipina untuk mengikuti audisi Sony Music International. Dalam audisi tersebut, Anggun berhasil menyisihkan para penyanyi dari berbagai negara hingga akhirnya berhasil mendapat kontrak Sony untuk 5 album. Sebelum masuk dapur rekaman, Anggun mempelajari bahasa Perancis di Alliance Français selama sebulan.

1997–1999

ALBUM PERTAMA DAN KESUKSESAN INTERNASIONAL
Album Anggun C. Sasmi - Au Nom De La LunePada tanggal 24 Juni 1997, album pertama Anggun bertajuk Au nom de la lune dilepas ke pasaran Perancis. Singel pertama Anggun, “La neige au Sahara“, mendapat tempat di hati peminat musik Perancis bahkan hingga Belgia, Swiss dan Kanada. Singel ini tercatat sebagai lagu yang paling sering diputar di radio-radio Perancis tahun 1997 dan menjadi salah satu Hit Summer ’97. Melalui album ini, kini Anggun berubah total dari seorang penyanyi rock tomboy menjadi penyanyi pop yang romantis dan sensual.  Album yang memuat elemen world music ditambah bunyi-bunyian instrumen tradisional Indonesia (tambur, seruling, kemiri) ini berhasil mereguk sukses dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di Perancis dan Belgia, menjadikannya seorang artis berbangsa Indonesia pertama yang berhasil meletakkan nama sejajar dengan artis-artis Perancis yang ada.
Setahun berikutnya, Anggun meluncurkan versi bahasa Inggris dari album pertamanya dengan judul Snow on the Sahara. Album ini dirilis resmi di lebih dari 33 negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Album ini berhasil meraih sukses dengan penjualan mencapai lebih dari satu juta keping, menjadikan Anggun sebagai penyanyi Asia terlaris di luar Asia. Singel “Snow on the Sahara” seketika menjadi hit dan berhasil mencapai posisi puncak di 15 negara, termasuk Italia dan Spanyol. Pada tahun 1999, singel ini juga berhasil menduduki posisi Top 5 pada UK Club Charts di Inggris dan terpilih sebagai lagu promo jam tangan mewah dunia, Swatch.
DEBUT DI AMERIKA UTARA
Album Snow on the Sahara album anggun c. sasmi - snow on the saharadirilis di Amerika Serikat pada Mei 1998 oleh Epic Records. Anggun melakukan tour selama sembilan bulan di negara itu untuk mempromosikan albumnya. Saat berada di sana, Anggun diundang oleh penyanyi Sarah McLachlan untuk tampil di Lilith Fair, sebuah festival musik wanita berkeliling Amerika. Anggun juga tampil di acara New York “Sessions at West 54th” dan menjadi satu-satunya penyanyi Asia yang mendapat kehormatan tampil pada acara Divas Live di Las Vegas. Anggun sempat muncul di media Amerika, seperti majalah Billboard dan Rolling Stone. Anggun juga beberapa kali tampil di TV Amerika, seperti dalam acara The Rossie O’Donnel Show dan wawancara di CNN Internasional dalam program World Beat.
Dengan 3 singelnya, Anggun berhasil menoreh sejarah dengan menjadi penyanyi Asia pertama yang memasuki tangga lagu Billboard. Singel “Snow on the Sahara” mencapai posisi 16 di Billboard Hot Dance/Club Play serta posisi 19 di Billboard Border Breaker charts. Lagu Anggun juga menduduki posisi kedua setelah Céline Dion dalam Billboard journalist’s favourite singles of ’98. Meskipun cukup fenomenal, album Anggun ini terbilang gagal di Amerika dan tidak mampu menembus tangga album Billboard 200. Album ini menduduki peringkat 23 di Billboard Heat Seekers Chart dan sampai saat ini terjual sekitar 200.000 keping di seluruh Amerika.

2000–2003

PERCERAIAN, PERGANTIAN KEWARGANEGARAAN DAN ALBUM KEDUA
Anggun akhirnya resmi becerai dengan Michel de Ghea pada tahun 1999. Tahun berikutnya, Anggun juga memutuskan melepaskan kewarganegaraan Indonesia-nya. Perpindahan kewarganegaraan Anggun ini sempat menuai kontroversi di tanah air dan banyak pihak mempertanyakan nasionalismenya. Pada acara Kick Andy tahun 2006, Anggun menyatakan bahwa ia berpindah kewarganegaraan akibat susahnya birokrasi KBRI sehingga menyusahkannya sebagai penyanyi yang punya jam terbang cukup tinggi di luar negeri. Anggun juga menyatakan bahwa yang berganti hanyalah warna paspornya, sementara ia sampai kapanpun akan tetap menjadi orang Indonesia.
album anggun c. sasmi - CHRYSALISAlbum kedua Anggun dirilis pada tahun 2000 dengan judul Chrysalis (versi bahasa Inggris) dan Désirs contraires (versi bahasa Perancis). Album keduanya ini masih digarap oleh Erick Benzi, namun kali ini Anggun yang menulis semua lirik lagu berbahasa Inggris. Jika di album pertamanya bergenre etnik, maka kali ini Anggun mencoba unsur R&B dan Europop. Dirilis resmi di 15 negara di Eropa dan Asia, sayangnya album ini tidak lagi dirilis di Amerika Serikat, meskipun singel pertamanya sempat beberapa kali mengudara di radio-radio Amerika.
Album ini menelurkan hits berjudul “Still Reminds Me“. Singel ini berhasil menduduki Top 5 dalam The Music & Media Europe Brokers Breakers Charts dan mencapai posisi puncak di Asian United Chart. Khusus pasaran Asia Tenggara, Anggun merilis sebuah singel berbahasa Indonesia berjudul “Yang ‘Ku Tunggu“. Album kedua Anggun ini kembali terjual di atas satu juta keping, bahkan berhasil meraih Gold di Italia hanya dalam waktu seminggu.
Pada akhir tahun 2000, Anggun mendapat undangan untuk tampil pada konser Natal di Vatikan bersama Bryan Adams. Anggun kemudian menggelar tur pertamanya keliling Eropa dan Asia. Konser pertama Anggun dimulai di Le Bataclan, Perancis pada 1 Februari 2001 dan berakhir di Kallang Theater, Singapura pada 30 April 2001. Anggun juga tampil di berbagai acara musik internasional diantaranya World Music Awards, MTV Awards, Top of the Pops, Silver Screen Awards, Women Inspire Awards, dan lainnya.
KOLABORASI, PERNIKAHAN KEDUA DAN PERGANTIAN LABEL
Dari tahun 2001 hingga 2003, Anggun terlibat dalam banyak proyek kolaborasi. Dari sejumlah kolaborasi yang dilakukannya yang cukup sukses yaitu dengan DJ Cam dalam lagu jazz “Summer in Paris” (2001), dengan Deep Forest pada lagu bercengkok Sunda, “Deep Blue Sea” (2002) serta duet dengan penyanyi rock terkenal Italia, Piero Pelù dalam singel “Amore Immaginato” (2003). Singel duet Anggun dengan Piero Pelu bahkan berhasil menduduki posisi puncak National Italian Airplay Chart selama 2 bulan.
Anggun juga terlibat dalam proyek 2 film besar Skandinavia, yaitu Anja & Viktor dan Open Hearts. Anggun merilis sebuah lagu berjudul “Rain (Here Without You)” untuk Anja & Viktor di tahun 2001. Tahun berikutnya, Anggun merilis album soundtrack Open Hearts di tahun 2002. Di album berbahasa Inggris ketiga ini, Anggun bekerja sama dengan 2 musisi asal Denmark, Jesper Winge Leisner and Niels Brinck. Singel dari album ini, “Open Your Heart“, dinominasikan meraih penghargaan “Best Song” pada Danish Film Awards 2003.
Pencapaian karier Anggun mengantarkannya meraih sejumlah apresiasi. Ia dianugerahi penghargaan “The Cosmopolitan Asia Women Award” di tahun 2000 serta “The Women Inspire Award” di tahun 2002, sebagai penyanyi yang memberi inspirasi kepada seluruh wanita Asia atas kariernya sebagai penyanyi solo asal Asia yang sukses di dunia internasional. Pada Januari 2003, Anggun hadir di MIDEM Awards untuk menerima penghargaan prestisius, Diamond Award, yang diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Perancis. Penghargaan tersebut mengukuhkannya menjadi salah satu penyanyi berbahasa Perancis tersukses di luar Perancis.
Pada tahun 2003, Anggun memutuskan untuk menghentikan kerja samanya dengan Sony Music, meskipun kotraknya belum selesai. Langkah ini diambil Anggun akibat telah berubahnya struktur perusahaan itu di berbagai negara. Anggun juga memutuskan pindah ke Montreal, Kanada untuk memperlebar sayapnya di Amerika. Di sini pula Anggun kemudian bertemu jodoh dengan Olivier Maury, seorang sarjana politik Kanada dan mereka menikah di tahun 2004.

2004–2006

ALBUM KETIGA HINGGA MENJADI DUTA PBB
Anggun kembali tampil dengan album ketiganya berjudul Luminescence di tahun 2005. Berbeda dengan album-album terdahulu, kali ini untuk versi bahasa Perancis dan bahasa Inggris dirilis dengan judul yang sama. Setelah 5 tahun tidak merilis album studio, Anggun yang sebelumnya di bawah label Sony Music, kini pindah ke Universal. Selain itu, di album ini posisi Erick Benzi sebagai produser telah digantikan oleh nama-nama tersohor dalam dunia musik Perancis seperti Jean-Pierre Taieb, Lionel Florence, Evelyn Kraal, dan Jean Faque. Album ini berhasil meraih status Platinum di Eropa dan 4x Platinum di Asia.
Singel pertama dari album anggun c. sasmi - luminescencealbum ini, “Être une femme“, telah dinobatkan sebagai Lagu Paling Populer Tahun 2004 oleh Radio France International, sebuah stasiun radio bertaraf internasional di Perancis. Versi berbahasa Inggrisnya, “In Your Mind“, merupakan lagu yang sangat populer di Asia. Di Timur Tengah, lagu ini berhasil mencapai posisi puncak tangga lagu Turki, Uni Emirat Arab, dan Lebanon. Singel kedua album ini, “Saviour“, juga menjadi hit dan terpilih sebagai soundtrack dari film box office, The Transporter 2.
Pada ini, Anggun menerima sebuah penghargaan tertinggi “Chevalier des Arts et Lettres” dari pemerintah Perancis atas prestasi karier dan kontribusinya pada budaya Perancis di seluruh dunia. Anggun juga ditunjuk sebagai juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Skim Mikrokredit, sebuah program pengentasan kemiskinan di seluruh dunia. Anggun juga terpilih menjadi ambassador bagi Audemars Piguet, sebuah perusahaan jam tangan mewah dunia asal Swiss.
BEST OF
Pada tahun 2006, Anggun merilis ulang album Luminescence dengan menambahkan tiga lagu baru dan foto-foto terbaru. Singel terbarunya yaitu “Juste avant toi” atau “I’ll Be Alright” telah direkam secara rahasia di Jakarta dan Bali. Di Perancis, Swiss, Belgia, dan negara berbahasa Perancis lainnya, Luminescence Repackage dipasarkan pada 21 Agustus 2006. Sebuah buku foto Anggun disertakan dalam setiap pembelian album tersebut. Pada tahun tersebut, Anggun juga melakukan duet dengan penyanyi legendaris Julio Iglesias dalam lagu “All of You“.
album anggun c. sasmi - best ofBertempat di Jakarta Convention Center, pada tanggal 25 Mei 2006, Anggun menggelar konser tunggalnya di Indonesia secara besar-besaran. Tiket yang disediakan yakni sebanyak 5.000 lembar seluruhnya habis terjual. Kompas menyebutnya sebagai salah satu konser terspektakuler sepanjang tahun. Anggun kemudian menerima penghargaan khusus dari Anugerah Musik Indonesia sebagai “Artis Internasional Terbaik“. Anugerah khas itu diberikan atas keberhasilannya mengukir nama di luar negeri dan menaikan nama industri musik Indonesia di mata internasional. Menutup tahun itu, Anggun merilis kompilasi terbaik berjudul Best Of. Album ini menampilkan hits Anggun selama karier internasionalnya, ditambah tiga lagu lawas Anggun: “Mimpi“, “Bayang-Bayang Ilusi” dan “Takut“, yang dinyanyikan ulang dengan iringan Andy Ayunir dan Orkestra Saunine.

2007–SEKARANG

ELEVATION
Pada tahun 2007, Anggun terlibat dalam penggarapan film dokumenter berjudul Un Jour Sur Terre atau Earth. album anggun c. sasmi - elevationAnggun bertindak sebagai narator dan merilis singel soundtrack dari film tersebut. Di akhir tahun 2008, Anggun merilis album keempatnya bertajuk Elevation. Di album ini, Anggun mengubah total aliran musiknya dengan memasukan jenis musik hip hop dan urban. Anggun menggandeng produser hip hop asal Amerika Serikat, Tefa dan Masta. Anggun juga berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi rap diantaranya Pras Michel (personel The Fugees), Sinik dan Big Ali serta Laurent Wolf dan Tomer G. untuk meremix lagu-lagunya. Di Indonesia, sebelum dirilis resmi pada 1 Desember 2009, album ini bahkan telah mendapat penghargaan Double Platinum. Singel pertama dari album ini yaitu “Si tu l’avoues” untuk pasaran Perancis, “Crazy” untuk pasaran internasional, serta “Jadi Milikmu” untuk pasaran Indonesia.
Pada tahun 2009, Anggun menggelar konser di 4 kota di Indonesia bertajuk “Crazy Phenomenal“. Dalam pegelaran ini Anggun menggandeng sejumlah penyanyi populer Indonesia, di antaranya Bunga Citra Lestari, Dewi Sandra, Pinkan Mambo, dan Glenn Fredly.

KEHIDUPAN PRIBADI

Pada tahun 1992, Anggun menikah muda dengan dengan Michel de Ghea, seorang pria berkebangsaan Perancis. Konon pernikahan ini awalnya kurang disetujui oleh pihak keluarga Anggun karena perbedaan usia yang besar dan usia Anggun yang masih terlalu muda untuk menikah. Bersama Michel, Anggun kemudian hijrah ke Eropa untuk mewujudkan mimpi besarnya. Pasangan ini menetap di London, Inggris sejak tahun 1994, lalu kemudian pindah ke Paris, Perancis. Namun sayangnya setelah 7 tahun, pernikahan ini kandas di tahun 1999.
Sejak menetap di Montreal, Kanada pada tahun 2003, Anggun mulai menjalin hubungan dengan Oliver Maury, seorang sarjana politik Kanada. Setahun berikutnya, hubungan ini berlanjut ke jenjang perkawinan melalui upacara sederhana di Bali. Maury kemudian diangkat sebagai manajer Anggun. Namun kemudian pernikahan ini kembali kandas di tahun 2006.
Anggun kemudian menjalin hubungan dengan Cyril Montana, seorang penulis Perancis. Pada 8 November 2007, Anggun melahirkan putri pertamanya yang diberi nama Kirana Cipta Montana Sasmi.

AKTIVITAS LAIN

AKTIVITAS SOSIAL
Anggun merupakan salah satu artis yang sangat peduli pada masalah sosial. Sejak karier internasionalnya, Anggun telah terlibat dalam banyak proyek album amal, diantaranya Ensemble contre le Sida (1998), Les enfoires (1999), Les Restos du coeur (1999), Echoes from Earth (2000), Les voix de l’espoir (2001), Gaia (2002), le Concert pour la Paix (2003), Genesis (2004) (duet bersama Peter Gabriel), “L’or de nos vies” (2005) (singel kampanye melawan AIDS), “Pour que tu sois libre” (singel amal tahun 2007). Anggun juga telah banyak mengadakan konser-konser amal bersama para musisi di Eropa, sebut saja Konser Melawan AIDS di tahun 2006 di Monako dan Konser Melawan Malaria di Swiss yang didukung beberapa musisi dari 5 benua.
Pada tahun 2005, Anggun dinobatkan sebagai ambassador atau juru bicara Perserikatan Bangsa Bangsa untuk skim mikrokredit. Anggun ditunjuk PBB untuk menyukseskan pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang di seluruh dunia. Pada tahun 2007, Anggun juga terpilih sebagai “Marraine de l’environnement” (duta lingkungan hidup) serta mendapat penghargaan “Le Grand Couer de l’annee” atas kontribusinya dalam sejumlah permasalahan sosial dan lingkungan hidup di Perancis. Di Indonesia, pasca tsunami menyerang negara-negara Asia pada tahun awal tahun 2004, Anggun terbang ke Aceh untuk membantu rehabilitasi di sana.
PRODUK IKLAN
Anggun merupakan salah satu penyanyi yang tidak terlalu tertarik dengan bidang di luar dunia tarik suara, termasuk menjadi duta atau model iklan. Ia sudah sering menolak tawaran iklan yang datang padanya. Menurut Anggun, ia memang sengaja menunda keinginannya untuk menjadi bintang iklan, karena menurut adat di Eropa, bila menolak tawaran, reputasi malah semakin meningkat. Pada tahun 2005, Anggun untuk pertama kalinya menerima tawaran sebagai duta dari produk jam tangan mewah asal Swiss, Audemars Piguet.
Pada tahun 2008, Anggun kembali menerima tawaran sebagai ambassador dari produk sampo asal Amerika Serikat, Pantene, serta merek susu asal Selandia Baru, Anlene. Awalnya Anggun sempat menolak tawaran Anlene, tapi karena misi yang di bawa Anlene untuk pemberantasan osteoporosis di Indonesia, Anggun pun tertarik menjadi duta produk Anlene.

KEARTISAN DAN CITRA

Di awal kariernya sebagai penyanyi rock, Anggun amat dikenal akan penampilannya yang tomboi dan khas. Gaya berbusananya saat itu: menggunakan baret miring, celana pendek, jaket paku-paku, dan sepatu boot, sempat menjadi tren di era awal 1990-an. Namun, sejak bertransformasi menjadi penyanyi internasional di tahun 1997, Anggun mengubah total genre musik termasuk penampilannya menjadi lebih feminin dan seksi. Penampilan khas wanita Asia dengan rambut hitam panjang dan kulit sawo matang merupakan ciri khas yang selalu dipertahankannya. Untuk menunjang penampilannya, Anggun telah banyak mendapat bantuan para desainer kondang dari seluruh dunia, diantaranya Azzedine Alaïa, Dolce & Gabbana, Roberto Cavalli dan lainnya. Berkat penampilannya, Anggun didaulat sebagai juri dalam kontes kecantikan Miss France 2009.
Akibat penampilannya yang terlalu seksi, Anggun pernah tersandung masalah pornografi. Video klip “Saviour” milik Anggun yang dirilis tahun 2006 sempat dicekal di Indonesia karena terganjal RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi yang saat itu sedang hangat-hangatnya dibahas. Anggun merasa kecewa dan menyatakan penolakannya terhadap RUU tersebut.
Anggun juga dikenal sebagai penyanyi Asia yang berkarakter kuat dan sangat menjiwai lagu-lagunya. Anggun memiliki jenis vokal kontralto yang cukup kuat dan powerfull dengan jangkauan lebih dari 3 oktaf. Dengan modal vokalnya, Anggun mampu menyanyikan hampir seluruh genre musik mulai dari rock, pop, etnik, jazz, elektronika, urban, house, R&B, hingga hip hop.
Pada tahun 2010, rencananya film yang dibintangi oleh Anggun yang berjudul “Ces Amours La” yang disutradarai oleh sutradara pemenang Oscar, Claude Lelouch akan dirilis. Film ini dibintangi oleh sejumlah artis-artis Perancis ternama yaitu, Samuel Labarthe, Dominique Pinon, Jacky Ido, Gilles Lemaire, Judith Magre, Anouk Aimée, Zinedine Soualem, Liane Foly, Boris Ventura Diaz, Christine Citti, Gisèle Casadesus, Anggun, Salomé Lelouch dan Lise Lamétrie.

Agnes Monica

 Agnes Monica Muljoto (Agnes Monica) lahir di Jakarta, 1 Juli 1986. Ia memulai kariernya di industri hiburan pada usia enam tahun sebagai seorang penyanyi cilik. Agnes telah merilis tiga album anak-anak, yaitu Si Meong, Yess!, dan Bala-Bala, yang berhasil mengantarkan namanya ke deretan penyanyi cilik terpopuler di era 1990-an. Selain bernyanyi, Agnes kemudian juga menjadi presenter di beberapa acara televisi anak-anak. Saat menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran. Perannya di sinetron Pernikahan Dini (2001) berhasil melambungkan namanya. Agnes kemudian membintangi sederet judul sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan bayaran termahal saat itu.
Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A’..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Agnes juga terlibat dalam syuting dua serial drama Asia, The Hospital dan Romance In the White House di Taiwan.
Agnes berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), Agnes mulai terlibat sebagai produser dan penulis lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai salah satu juri pada ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Agnes juga menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnes juga telah dianugerahi banyak penghargaan, termasuk di antaranya sembilan Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards. Selain itu, Agnes telah dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia serta duta MTV EXIT dalam memberantas perdagangan manusia.

1986–2002: Masa kecil dan awal karier

Agnes Monica merupakan anak bungsu dari pasangan Jenny Siswono dan Ricky Suprapto. Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Steve Muljoto yang kemudian menjadi manajernya. Agnes menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Tarakanita Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SLTP Pelita Harapan. Di sekolahnya, Agnes merupakan siswi yang berprestasi di bidang akademik dan sering menerima beasiswa, meskipun ia juga disibukan dengan aktivitas luar sekolah seperti kursus piano, bahasa Inggris, seluncur es, dan bulu tangkis. Bakat Agnes di bidang seni sudah telihat sejak ia masih kanak-kanak, khususnya bidang tarik suara. Selain ditempa di gereja, Agnes juga ikut kursus vokal di beberapa tempat.
foto profil biografi agnes monica, album si meong
Saat menginjak usia enam tahun, Agnes memulai kariernya sebagai penyanyi cilik dan merekam album anak-anak pertamanya yang diberi judul Si Meong. Nama Agnes melambung sebagai penyanyi cilik saat ia merilis album keduanya pada tahun 1995 yaitu Yess!, yang merupakan album duet bersama Eza Yayang. Album tersebut dinobatkan sebagai “Album Anak-Anak Terbaik” pada tahun 1999. Album lain yang telah dirilis Agnes yaitu Bala-Bala. Ketiga album tersebut berhasil melejitkan Agnes ke jajaran penyanyi cilik terpopuler di era 1990-an. Selain bernyanyi dan merilis album, Agnes juga menjadi presenter acara anak-anak yaitu Video Anak Anteve (VAN) di Anteve, Tralala-Trilili di RCTI, dan Diva Romeo di Trans TV. Agnes berhasil meraih penghargaan Panasonic Awards untuk “Pembawa Acara Anak-Anak Terfavorit” selama dua tahun berturut, 1999 dan 2000.
foto profil biografi agnes Monica, album Yess!Menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran, dimulai dengan penampilannya di sinetron Lupus Millenia dan Mr. Hologram pada tahun 1999. Pada tahun itu, Agnes berhasil menempati urutan pertama jajak pendapat artis beranjak remaja terbaik versi artiscilik.com. Pada tahun 2000, Agnes menjadi pemeran utama di sinetron Pernikahan Dini bersama Sahrul Gunawan. Sinetron inilah yang berhasil melambungkan nama Agnes dan menghapus citranya sebagai seorang artis cilik. Akting Agnes di sinetron tersebut berhasil meraih penghargaan “Aktris Terfavorit” pada Panasonic Awards pada tahun 2001 dan 2002, serta SCTV Awards sebagai “Aktris Ngetop” pada tahun 2002. Selain itu, Agnes juga menyanyikan dua lagu ciptaan Melly Goeslaw berjudul “Pernikahan Dini” dan “Seputih Hati” sebagai lagu tema sinetron Pernikahan Dini. Kedua lagu tersebut merupakan penampilan pertama Agnes sejak kemunculannya sebagai penyanyi cilik beberapa tahun silam. Kedua lagu tersebut telah dirilis dalam album kompilasi bertajuk Love Theme (2001). Sepanjang tahun 2002, Agnes telah membintangi tiga judul sinetron, yaitu Ciuman Pertama, Kejar Daku Kau Ku Tangkap, dan Amanda. Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi Yana Julio dalam lagu “Awan dan Ombak” dalam album Jumpa Lagi. Seiring dengan popularitasnya, Agnes berhasil menjadi artis remaja dengan bayaran termahal di Indonesia pada saat itu.

2003–2004: And the Story Goes

Pada tanggal 8 Oktober 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya bertajuk And the Story Goes. Penggarapan album ini melibatkan beberapa musikus kenamaan Indonesia, termasuk di antaranya Ahmad Dhani dan Melly Goeslaw. Agnes menjelaskan “Untuk album baruku ini, aku memang ingin segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang. Dari pemilihan lagu, musikus, sampai konsep videoklip, aku ingin yang benar-benar oke”. Proses penggarapan album yang memakan waktu selama 1,5 tahun tersebut juga disibukan dengan audisi penari dan program gizi untuk mempersiapkan stamina Agnes sebagai penyanyi.
Proses persiapan yang benar-benar matang tersebut akhirnya membuahkan kesuksesan pada album tersebut. Aquarius Musikindo selaku label yang menaungi Agnes melaporkan bahwa And the Story Goes sudah laris dipesan sekitar 35.000 keping sebelum dirilis secara resmi. Tak lama berselang, album ini kemudian meraih double platinum dengan penjualan lebih dari 300.000 keping. Album pertama Agnes ini mengangkat “Bilang Saja” sebagai singel pertama dengan klip yang mengusung konsep street fashion. Singel lain yang lahir dari album ini yakni “Indah“, “Cinta Mati“, dan “Jera“.
foto profil biografi agnes monica-and the story goes ....
Selain sukses secara komersial, album ini juga membuahkan sejumlah penghargaan. Pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2004, Agnes memenangkan tiga penghargaaan dari total sepuluh nominasi, yaitu sebagai “Artis Pop Solo Wanita Terbaik” untuk lagu “Jera“, “Karya Produksi Dance/Tehno Terbaik” untuk lagu “Bilang Saja“, serta “Duo/Group Terbaik” untuk kolaborasinya dengan Ahmad Dhani di lagu “Cinta Mati“. Ia juga berhasil meraih penghargaan sebagai “Pendatang Baru Terbaik” pada Anugerah Planet Muzik 2004 yang digelar di Singapura. Kesuksesannya dalam usia yang masih sangat muda membuat Agnes mendapat julukan “Diva Muda” dalam kancah musik Indonesia. Ia juga mulai memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional.
Sepanjang tahun 2003, selain disibukan dengan perilisan album pertamanya, Agnes juga menggarap sinetron Cewekku Jutek sebagai pemeran utama bersama Roger Danuarta. Pada tahun berikutnya, Agnes membintangi dua sinetron, Bunga Perawan dan Cantik. Penampilan Agnes dalam tiga sinetron tersebut mengantarkannya meraih penghargaan Panasonic Awards 2003 sebagai “Aktris Terfavorit” dan SCTV Awards 2004 sebagai “Aktris Ngetop“. Di tengah kesibukannya sebagai penyanyi, Agnes masih tetap memperhatikan pendidikannya. Setelah lulus dari bangku SMA Pelita Harapan, ia menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada jurusan Hukum.

2005–2007: Whaddup A’..?!

Agnes resmi meluncurkan album keduanya berjudul Whaddup A’..?! pada tanggal 10 Desember 2005. Kali ini, selain menggandeng sejumlah musikus Indonesia seperti Dewiq, Melly Goeslaw, dan Andi Rianto, Agnes juga mengajak penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Di album ini, Keith Martin menciptakan dua buah lagu berbahasa Inggris untuk Agnes, termasuk di antaranya “I’ll Light a Candle” yang mereka bawakan secara duet. Untuk mempromosikan album tersebut, Agnes menggelar konser tunggal di empat kota di Indonesia, yakni Bandar Lampung, Surabaya, Bandung, dan Makassar, dengan tajuk Clasnezenzation. Album ini juga menelurkan lima singel hit yaitu “Bukan Milikmu Lagi“, “Tanpa Kekasihku“, “Tak Ada Logika“, “Cinta di Ujung Jalan“, serta “Dan Tak Mungkin“.
foto profil biografi agnes monica-album waddup A'..?!Whaddup A’..?! mendapat respons positif dan diganjar sejumlah penghargaan. Pada pegelaran Anugerah Musik Indonesia 2006, Agnes menyabet dua penghargaan yakni “Artis Pop Wanita Terbaik” dan “Karya Produksi R&B Terbaik” untuk lagu “Bukan Milikmu Lagi“. Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia 2006, Agnes kembali meraih trofi “Most Favorite Female” berkat lagu “Tak Ada Logika“. Whaddup A’..?! juga telah meraih triple platinum untuk angka penjualan album yang mencapai lebih dari 450.000 keping.
Pada tahun 2005, Agnes juga terlibat dalam syuting serial drama Asia berjudul The Hospital di Taiwan yang dibintangi oleh Jerry Yan, salah satu personil F4. Agnes juga ikut dalam syuting serial Romance in The White House bersama Peter Ho, yang dalam serial ini Agnes bermain hanya dalam beberapa episode saja. Di Indonesia, Agnes juga disibukan dengan perannya di dua sinetron di Indosiar, yaitu Ku Tlah Jatuh Cinta dan Pink Di penghujung tahun 2006, Agnes kemudian membintangi sinetron komedi berjudul Kawin Muda yang ditayangkan di RCTI. Pada saat yang bersamaan, Agnes juga memutuskan untuk cuti dari kuliahnya di jurusan Hukum, Universitas Pelita Harapan. Langkah ini diambil Agnes akibat kesibukannya dalam menjalani karier dan mempersiapakan rencananya untuk go international.
Pada awal tahun 2007, Agnes ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement Administration) dan IDEC Far East Region sebagai duta anti narkoba se-Asia. Pada tanggal 15 Mei 2007, Agnes menjadi artis pembuka konser grup R&B Amerika Serikat Boyz II Men di Istora Senayan, Jakarta. Agnes dan promotor konser sempat mengumumkan bahwa ia akan berkolaborasi dengan grup tersebut, meskipun akhirnya tidak terlaksana akibat persiapan yang belum matang. Pada tanggal 23 Juni 2007, Agnes menggelar konser tunggal untuk pertama kali di Stadium Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, yang disaksikan sebanyak 3.000 penonton. Agnes juga menjadi bintang tamu khusus dalam panggung final Asian Idol yang digelar pada tanggal 16 Desember 2007, dengan membawakan lagunya berjudul “Get Up

2008–2009: Sacredly Agnezious

Pada awal tahun 2008, Agnes membintangi sinetron kejar tayang RCTI berjudul Jelita. Agnes mulai menggarap album studio ketiganya dan merilis lagu berjudul “Matahariku” lebih awal sebagai singel pertama. Sampai saat ini, “Matahariku” merupakan singel terlaris Agnes dengan penjualan nada sambung mencapai lebih dari tiga juta dalam waktu sembilan bulan. Videoklip “Matahariku” juga telah ditonton lebih dari 4,5 juta kali di YouTube, menjadikannya video musik Indonesia yang paling banyak ditonton. Lagu tersebut kembali membuahkan Agnes penghargaan di MTV Indonesia Awards sebagai “Most Favorite Female” serta Anugerah Musik Indonesia 2009 sebagai “Artis Pop Solo Wanita Terbaik“. Pada bulan September 2008, Agnes meluncurkan singel kedua berjudul “Godai Aku Lagi” yang merupakan ciptaannya sendiri. Sebagai pemanasan sebelum resmi merilis album, Agnes merilis album mini yang memuat dua singel saja “Godai Aku Lagi” dan “Matahariku”. Agnes juga membintangi sinetron keduanya pada tahun itu berjudul Kawin Masal.
Pada tanggal 4 Oktober 2008, Agnes tampil di panggung Asia Song Festival yang diselenggarakan oleh Korea Foundation for International Culture Exchange di Seoul, Korea Selatan. Acara yang diikuti 24 artis dari 12 negara Asia tersebut disaksikan oleh 35.000 penonton di Seoul World Cup Stadium dan disiarkan di stasiun televisi di 30 negara. Agnes menampilkan dua lagu miliknya, “Godai Aku Lagi” dan “Shake It Off“, dengan memasukkan unsur tarian Bali. Penampilan Agnes tersebut mendapat respons positif dari sejumlah media lokal Korea dan meraih penghargaan “The Best Asian Artist Award” dari panitia. Pada tahun berikutnya, Agnes kembali tampil di panggung tersebut dan membawakan tiga lagu yaitu “Shake It Off“, “Temperature“, serta lagu milik penyanyi pop Michael Jackson, “Heal the World“. Panggung kali ini diikuti 14 artis dari sembilan negara Asia dan disaksikan sekitar 40.000 penonton. Seperti penampilan sebelumnya, Agnes kembali mendapat sambutan baik serta menerima penghargaan “The Best Asian Artist Award” untuk kedua kalinya.
foto profil biografi agnes monica - album sacredly agneszious
Pada tanggal 1 April 2009 Agnes akhrinya resmi meluncurkan album ketiganya yang diberi judul Sacredly Agnezious. Kali ini, Agnes lebih terlibat secara langsung dalam pengerjaan album. Dengan dibantu sejumlah musikus ternama, yaitu Erwin Gutawa, Dewiq, Pay, dan DJ Sumantri, Agnes turut terlibat sebagai produser dan pencipta lagu dalam album tersebut. Selain dua singel terdahulu, “Matahariku” dan “Godai Aku Lagi”, Sacredly Agnezious melejitkan singel lain berjudul “Teruskanlah” dan “Janji-Janji”. Pada MTV Indonesia Awards 2009, Agnes menyabet dua penghargaan sebagai “Most Favorite Female” serta “Artist of the Year” yang merupakan penghargaan tertinggi dalam acara tersebut. Pada Anugerah Musik Indonesia yang digelar pada tahun berikutnya, Agnes berhasil meraih dua penghargaan, masing-masing untuk kategori “Album Pop Terbaik“, “Artis Solo Pop Wanita Terbaik” dan “Album Terbaik Terbaik“. Pada tanggal 23 Mei 2009, Agnes tampil sebagai salah satu bintang tamu dalam acara “Festival of Life” di Garuda Wisnu Kencana, Bali, dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Agnes juga terlibat dalam konser pementasan lagu-lagu grup legendaris ABBA bertajuk “Dancing Queen” di Istora Senayan dengan menyanyikan lagu “The Winner Take It’s All“. Setelah sekian lama cuti dari kuliahnya, Agnes akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan dengan IPK terakhir 3,67. Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di Oregon State University (OSU), Amerika Serikat, dengan program distance education di jurusan Political Science.

2010–sekarang: Awal karier internasional

Memasuki tahun 2010, Agnes mendapat kehormatan menjadi juri dalam ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Kehadiran Agnes di ajang tersebut sempat diragukan karena usianya yang masih terlalu muda. Agnes berkomentar “Kalau pengalaman, jangan dilihat dari umur. Dengan prestasi yang aku dapat, enggak ada beban buatku berada di antara Mas Anang dan Mas Erwin. Aku sendiri merasa bukan jadi juri, aku dibiarkan jadi diri sendiri, aku sebagai teman mereka [para peserta]. Aku akan bagi pengalamanku ke mereka.”

Agnes juga ditunjuk menjadi duta MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking) dalam misi memberantas perdagangan manusia. Pada tahun ini, Agnes meluncurkan singel berjudul “Karena Ku Sanggup” yang ia ciptakan bersama musikus Andi Rianto. Ia juga membintangi sinetron berjudul Pejantan Cantik yang tayang di Indosiar. Pada tanggal 21 November 2010, Agnes menjadi salah satu pembawa acara karpet merah ajang penghargaan tahunan American Music Awards yang diselenggarakan di Nokia Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Ia tampil menggunakan busana bermotif batik dan kebaya, serta sesekali menggunakan bahasa Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Agnes juga berduet bersama penyanyi Meksiko Christian Chávez dalam lagu berjudul “¿En Dónde Estás?” yang dikemas dalam bahasa Spanyol, Inggris, dan Indonesia.

Pada tanggal 2 Februari 2011, Agnes meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Agnes Is My Name, dalam kerja sama dengan waralaba KFC. Album ini memuat sepuluh singel pilihan dari tiga album studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru “Karena Ku Sanggup” dan “Paralyzed“. Pada saat peluncuran album tersebut, Agnes mengumumkan bahwa tahun sebelumnya ia telah menandatangani kontrak dengan Sony/ATV Music Publishing, perusahaan musik yang didirikan oleh penyanyi Michael Jackson. Agnes telah merekam beberapa lagu di World Famous Red Bus Recording Studios di London, Inggris. Untuk versi berbahasa Inggris dari lagu “Paralyzed“, ia dibantu oleh Beto Cohen, musikus yang pernah bekerja sama dengan Madonna. Pada tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Agnes menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) atas dedikasi dan sumbangsihnya, baik berupa pemikiran maupun perbuatan, bagi kemajuan dan perkembangan serta pelestarian musik Indonesia.

Afgan Syah Reza

Afgan Syah Reza (lahir di Jakarta, 27 Mei 1989) adalah Penyanyi Indonesia berdarah Minang. Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Lola Purnama dan Loyd Yahya ini merilis debut albumnya berjudul Confession No.1 di bulan Januari 2008. Album yang diisi dengan 13 lagu ini kental terasa dipengaruhi pop, soul, R&B, dan jazz dan mengandalkan lagu “Terima Kasih Cinta“, “Klise“, “Sadis“, dan “Tanpa Batas Waktu“. Penggarapan video klip untuk lagu “Terima Kasih Cinta” dengan pendukung Thalita Latief dikerjakan oleh sutradara Jose Purnomo. Album ini diproduksi oleh Wanna B Production dan didistribusikan di bawah label PT Sony-BMG dan penggarapannya dibantu sejumlah musisi ternama antara lain Fajar LMN, Harry Budiman (produser Tangga), Deddy Dhukun, dan Dian Pramana Putra, dan Bebi Romeo sebagai komposer.
Pada tahun 2010, Afgan mengeluarkan album keduanya, yang diberi judul “The One“. Alasan mengapa album keduanya bertajuk “The One”, karena tahun 2010 adalah tahun yang istimewa, ia merilis album dan filmnya dalam waktu yang bersamaan, maka dari itu album keduanya diberi judul “The One”. Di album tersebut Afgan menyanyikan 12 lagu plus 1 bonus track “PadaMu Kubersujud“. Single pertamanya adalah Cinta 2 Hati, yang sekaligus juga menjadi Soundtrack film perdananya, Cinta 2 Hati.
Afgan dibesarkan di tengah keluarga yang suka menikmati musik. Bahkan mantan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini sejak di bangku sekolah menengah sudah sering didaulat untuk menyanyi meskipun selalu ditampiknya karena malu.
Kariernya diawali ketika bersama teman-temannya berkunjung ke WannaB Instant Recording Studio. Di studio ini mereka menyanyi dan merekamnya dalam CD untuk koleksi pribadi. Di luar dugaan ternyata Afgan terpantau oleh Produser WannaB yang langsung menawarinya rekaman. Awalnya ia sempat ragu tapi akhirnya menerima juga dan ia langsung masuk dapur rekaman. Ternyata album pertamanya diminati khalayak dan mampu menempati posisi tertinggi di tangga lagu hit radio dan televisi terkemuka Indonesia.
Tahun 2009 Afgan mulai menjajal kemampuannya di dunia film. Namun karena masih ragu dengan kemampuan aktingnya dia hanya berani bermain sebagai dirinya sendiri (Cameo) dalam film layar lebar berjudul “Bukan Cinta Biasa” yang pemeran utamanya pendatang baru Olivia Lubis Jensen. Dalam film ini Afgan juga menyumbang lagu sebagai jalur suara dengan judul lagu yang sama dengan judul film tersebut. Dan Afgan juga membentuk Group yang bernama Afganisme Seluruh Indonesia.

Armada

 Armada bukanlah band baru di blantika musik Indonesia. Di tahun 2008, band yang saat ini berpersonil Rizal (vocal), Andhit (drum), Radha (gitar), Endra (bass), dan Mai (gitar) sempat merilis album bertajuk ‘Balas Dendam’, bahkan sebelum itu mereka pun sempat mengagetkan dunia music Indonesia dengan lagu mereka “Kekasih Yang Tak Dianggap”. Yang berhasil menduduki banyak posisi teratas chart/tangga lagu radio-radio terkemuka di Indonesia . Kejayaan tersebut mereka dapatkan ketika mereka masih menggunakan nama KERTAS band.
Armada memang sebelumnya bernama Kertas. Kertas merupakan salah satu band yang bersinar di kota Palembang. Tak hanya di Palembang, Kertas juga cukup dikenal di beberapa wilayah di Sumatera, bahakan di seluruh penjuru tanah air. Lagu mereka yang berjudul Kekasih yang Tak Dianggap menjadi hits di seluruh pelosok tanah air dalam waktu yang lama. Personil band kertas adalah Rizal (vocal), Radha dan Argha pada gitar, drum dikuasai oleh Andhit dan Endra pada Bass.
Namun hasil kesuksesan ketas tidak pernah dirasakan oleh personilnya. Sebuah label musik, yang tidak dapat disebutkan namanya, memberikan janji-janji belaka kepada Kertas, dan lagu bagus pun terbuang percuma tanpa hasil apa pun. Pihak personil Kertas sudah sering mengajak berunding dengan pihak label, mereka (Kertas) ingin meminta penjelasan kemana uang yang seharusnya menjadi hak mereka. Lalu dari hasil show-show juga tidak pernah mendapatkan upah. Rencana promosi yang tidak jelas sampai dengan penggunaan lagu Kertas tanpa seijin dari penciptanya. Hal tersebut masih terjadi sampai tahun 2007.
Hingga akhirnya, personil ketas berhasil mengajak berunding pihak label. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, pihak label meminta ganti rugi sebesar 350 juta kepada Kertas. Karena merasa dirugikan, pihak Kertas tidak menanggapi soal ganti rugi yang dungkapkan oleh pihak label, tetapi hal itu malah membuat pihak label makin menggila dan membawa kasus ini ke ranah hokum.
Kemudian Kertas dituntut untuk membayar 1,3 miliar Rupiah. Hal tersebut membuat personil Armada ketakutan bukan main, karena mereka bukan berasal dari keluarga yang berada melainkan orang kecil yang selalu ditindas. Pada saat perkara it uterus bergulir, Ketas beranggapan “Jika harus menunggu perkara baru membuat album baru, maka mereka tidak bias hidup”. Setelah dipertimbangkan secara matang maka mereka memutuskan mengganti nama menjadi ARMADA dengan sedikit mengubah formasi karena salah satu personilnya mengundurkan diri dan tidak mampu menghadapi beban. Dengan mengubah nama berarti mereka seakan-akan memulai semuanya dari awal lagi. Karena aorang akan menganggap bahwa mereka adalah band baru, tetapi mereka udah siap dengan konsekuensi tersebut.
Dan mereka memutuskan untuk bertahan saja di Jakarta. Dengan dibantu oleh Universal Music Studio Indonesia untuk merilis album perdana Armada. Kertas resmi berganti nama menjadi Armada pada tanggal 27 Oktober 2007. Nama Armada ini diambil dengan alas an simple dan mudah diingat. Kata ARMADA didapat dari gabungan nama-nama personilnya. A untuk Andhit, R untuk Rizal, M untuk Mai, AD untuk ArDha, dan huruf terakhir A untuk endrA.
Sayangnya album perdana Armada yang bertajuk “Balas Dendam” tidak begitu meledak di pasaran, namun hal tersebut tidak mematahkan semangat personilnya. Tahun 2009 Armada merilis album baru yang berajuk “Hal Terbesar” di bawah naungan label E Motion Entertainment. Berbeda dengan album pertama yang penuh dengan nuansa kemarahan, sehingga terasa lebih nge-rock, di album kedua, mereka hadir lebih ngepop dengan mengandalkan harmonisasi sehingga terasa lebih matang. Hal ini terlihat pada lagu-lagu mereka dalam album ini, seperti : Buka Hatimu, Mau Dibawa Kemana, Pemilik Hati, Kau harus Terima dan lainnya. Ciri Melayu yang melekat pada vocal Rizal juga masih melekat di album kedua ini.

Personil Armada band :

foto profil personil Armada band, RIzal-vokalis
  • Tsandi Rizal Adi Pradana (Rizal) – Vokalis
  • Lahir di Palembang, 4 januari 1986
foto profil personil armada band, andhit-drummer
  • Meri Yandi (Andhit) – Drummer
  • Lahir di Palembang,  19 Mei 1986
foto profil personil Armada band, Mai-Gitaris
  • Andika Maihendra Yuda (Mai) – Gitaris
  • Lahir di  Palembang, 23 Juni 1985
foto profil personil Armada band, Endra-Bassis
  • Endra paryoga (Endra) – Basis
  • Lahir di Palembang 29 November 1983
foto profil personil Armada Band, Radha-Gitaris
  • Andha Gusriadi (Radha) – Gitaris
  • Lahir di Palembang, 29 Agustus 1985

7 Icons

7icons (dibaca seven icons) merupakan sebuah grup musik/ girlband asal Indonesia yang dibentuk pada 28 Oktober 2010. Grup musik ini beranggotakan 7 orang yaitu PJ, Natly, Linzy,Vanila, Mezty, Grace Wohangara, Angela Tee. Mereka menamai grup ini 7 icons karena angka 7 merupakan angka sempurna bagi mereka, selain itu memiliki arti dan tujuan, sedangkan Icons merupakan pelopor/icon/tanda, dan disimpulkan 7 icons yang artinya mereka semua mempunyai tujuan untuk menjadi icons di dalam bentuk apapun. Grup musik ini baru naik daun dibelantika musik Indonesia pada tahun 2011 setelah bermain sinetron dalam drama Go Go Girls yang ditayangkan di TransTV setiap hari Senin. Debut singlenya yang dirilis pada bulan April 2011, yang bertajuk Playboy juga digunakan sebagi soudtrack film Go Go Girls. Grup musik ini lebih mengusung jenis musik electropop, electronica. Mereka juga dianggap sebagi pesaing boyband yang sedang naik daun saat ini yaitu Sm*sh yang memiliki kesamaan diantara dua grup musik ini.

PROFIL DAN BIODATA PERSONIL 7 ICONS

foto profil personil 7 icons - LinzyLinzy 7 Icons
Nama Lengkap : Linzy Novia Margaretha.
Nama Panggilan : Linzy.
Tanggal Lahir : 11 Maret 1991.
Tempat Lahir : Singkawang, Kalimantan Barat.
Pekerjaan : Penyanyi (Personil 7 ICONS), Aktor.
Film Favorit : Harry Potter.
Musik Favorit : Jazz, Pop.
Hobby : Baca Buku.
Kata Favorit : OKKIE DOKKIE.



foto profil personil 7 icons, angela teeAngela Tee 7 Icons
Nama: Angela Tee
Nama Alias: Atee
Tempat, Tanggal Lahir: Surabaya, 28 September 1990
Agama: Kristen
Tinggi Badan: 168 cm
Artis Favorit: BOA dan Britney Spears





foto profil personil 7 icons, PJPJ 7 Icons
Nama: PJ
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 1 November 1989
Agama: Islam
Film Favorit: Armageddon
Hobby: Memasak
Penyanyi Favorit: Beyonce, Alicia Keys, dan Geisha



Vanilla 7 Icons
Nama: Vanilla
Nama Alias: Vanilatte
Nama Pangilan: Ms.Lollipop
Agama: Kristen
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, tanggal 7 September 1988
Warna Kesukaan: Pink
Makanan Favorit: Japanese Food
Film Favorit: Titanic
Penyanyi Favorit: Agnes Monica
Tinggi Badan: 170 cm



foto profil personil 7 icons, graceGrace 7 Icons
Nama: Grace Fransin Wohangara
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 23 Juni 1989
Agama: Kristen
Film Favorit: Rapunzel
Musik Favorit: Genre Pop
Artis Favorit: Jesica Alba dan Christian Bautista





foto profil personil 7 icons, NatlyNatly 7 Icons
Nama: Natly
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 18 Desember 1988
Agama: Islam
Hobby: Baca Buku, Traveling, dan Shopping
Film Favorit: Titanic, Never Been Kiss, dan Transformers
Penyanyi Favorit: Celine Dion, Britney Spears, Rihanna, dan PCD




foto profil personil 7 icons, meztyMezty 7 Icons
Nama: Mezty
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 April 1989
Agama: Islam
Hobby: Dengar Musik, Menyanyi dan Menari
Penyanyi Favorit: Justin Bieber
Lagu Favorit: Playboy by 7ICONS

Minggu, 06 November 2011

Vierra

Vierra merupakan salah satu band yang cukup digandrungi oleh remaja Indonesia. Band ini diproduseri oleh produser handal yang pernah mensukseskan Peterpan, Nidji, & d’Masiv, Noey dan Capung, album perdana mereka dirilis pada Januari 2009, dengan single pertamanya “Dengarkan Curhatku”. Band ini mengaku beraliran musik penggabungan antara unsur pop & alternative, dan terinspirasi lagu lagu Disney/Powerpop/Emo.
Berikut ini profil personil-personil Vierra :
Widy
Widy Vierra
Nama Lengkap: Widi Soediro Nichlany
Tempat /tanggal Lahir : Jakarta, 8 Mei 1990
Penyanyi Favorit : Demi Lovato
Posisi : Vokal
Widy mempunyai suara yang berkarakter vokal lembut dan manis dan membawa unsur pop yang dominan
Kevin
kevin vierra
Nama Lengkap : Kevin Aprilio Sumaatmaja
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 7 April 1990
Makanan Kesukaan : Masakan Jepang
Posisi : Piano, Keyboard
Kevin Aprilio, adalah pendiri VIERRA. Pada awalnya nama band ini adalah Andante yang kemudian bermetamorfosis menjadi VIERRA di tahun 2008.
Raka
raka vierra
Nama :Raka CyriL Damar
tempat/tanggal lahir :Jakarta,16 Agustus 1989
Hobi : menggambar
warna kesukaan : biru
Posisi : Gitaris
Raka juga membantu dalam mengaransemen lagu-lagu Vierra. Dia berkuliah di UPH angkatan 2007, sama seperti Kevin.
Tryan

Nama : Satrianda Widjanarko
Tempat/tanggal lahir : Jakarta,28 Juni 1988
Hobi :membaca
Warna kesukaan : hijau dan merah
Posisi : Drumer
Mahasiswa UI fakultas Ilmu Politik, yang memberikan nama VIERRA dan juga mengaransemen banyak lagu Vierra.

The Changcuters

The Changcuters merupakan sebuah grup musik asal Bandung, Indonesia. Grup musik yang dibentuk pada tahun 2005 tanggal 19 September ini beranggotakan Mohammad Tria Ramadhani alias Tria (vokalis), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal & gitaris), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitaris), Dipa Nandastyra Hasibuan atau Dipa (bassis), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drummer). Album pertamanya adalah Mencoba Sukses (2006) dan diikuti album kedua (repackaged) Mencoba Sukses Kembali dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock. mereka menamai aliran musik mereka a’la kita garasi rock n roll.
Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erick, yang juga teman Qibil main band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahya, yang popular di mata mereka lantaran lucu.
Nama The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan ‘’Flexi’’ dengan jargon ‘’beuuh’’. Sebelum itu, mereka telah merilis album pertama di bulan Agustus 2006 berjudul Mencoba Sukses. Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan, termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang album ini kurang sukses di pasaran. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG. Setelah bergabung dengan Sony BMG, album kedua pun dirilis tahun 2008. Pada tahun yang sama, The Changcuters juga membintangi film berjudul The Tarix Jabrix. Tak hanya membintangi, beberapa soundtrack dalam film ini menggunakan lagu yang ada dalam album kedua mereka.
The Changcuters juga termasuk audibel di Yahoo Messenger indonesia

PROFIL PERSONIL THE CHANGCUTERS

foto profil personil the changcuters band, tria-vokalisTria Changcut
Nama Lengkap : Tria Ramadhani
Posisi : Vokalis
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 22 Juni 82
Zodiak : Cancer
Hobi : Menyanyi
Makanan favorit : Tiramisu & Brownies
“PIAWAI, LIHAI DAN ADUHAI”




foto profil personil the changcuters band, qibil-gitarisQibil Changcut
Nama Lengkap : Muhammad Iqbal
Posisi : Gitaris
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 10 Maret 82
Zodiak : Pisces
Hobi : Membakar uang
Minuman Favorit : Ice Chocolate Banana
” GILA DAN DIGILAI”




foto profil personil the changcuters band, dipa-bassisDipa Changcut
Nama Lengkap : Dipa Nandastyra Hasibuan
Posisi : Bassis
Tempat, tanggal lahir : Medan, 7 Mei 82
Zodiak : Taurus
Hobi : Belajar
Rokok Favorit: Marlboro light
” GARANG TAPI BAIK HATI”




Foto profil personil the changcuters band, alda-gitaris Alda Changcut
Nama Lengkap : Arlanda Ghazali Langitan
Posisi : Gitaris
Tempat, tanggal lahir :  Bandung, 8 November 81
Zodiak : Scorpio
Hobi : Berdiam diri
Film Favorit : Film Bisu
“DIAM ITU EMAS”




foto profil personil the changcuters band, erick-drummerErick Changcut
Nama Lengkap :
Erick Nindyoastomo
Posisi :  Drummer
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 15 July 82
Zodiak : Cancer
Hobi : Memecut
Kamus Favorit : Kamus Inggris-Indonesia
“PELARUT DUKA, MEMADAMKAN DENDAM”

Seventeen

Seventeen Band merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Grup musik ini dibentuk pada tahun 1999. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar) , Andi (drum) , dan Ifan (vokal). Album pertamanya ialah Bintang Terpilih dirilis pada tahun 1999. Band ini umumnya bergenre rock.
Band ini terbentuk atas prakarsa Yudhi Rus Harjanto (Yudhi), Herman Sikumbang (Herman), Zulianto Angga (Zozo), dan Windu Andi Darmawan (Andi) yang bersekolah di sebuah SMU swasta di Yogyakarta. Ingin membentuk band secara serius, mereka menggaet Bani, sepupu Yudhi. Secara resmi mereka pun berdiri pada tanggal 17 Januari 1999 jam 17.00. Kebetulan semua personelnya saat itu berusia 17 tahun. Doni (vokal, gitar) bergabung satu tahun kemudian.
Album perdana mereka, Bintang Terpilih dirilis pada tanggal 17 Juli 2003 di bawah Universal Music Indonesia. Mereka menggaet Ari Untung (VJ MTV) untuk berduet di lagu “Jibaku“. Album ini terbilang sukses dengan penjualan yang mencapai 75 ribuan dan beberapa lagunya digunakan untuk soundtrack sinetron. Sayang, label tempat mereka bernaung menutup divisi lokalnya. Selama dua tahun, mereka sempat terkatung-katung mencari label yang sesuai.
Saat divisi lokal Universal kembali dibuka, Seventeen pun kembali ke sana. Mereka segera merilis album kedua, Sweet Seventeen (2005) yang mengandalkan lagu “Jika Kau Percaya“.
Tiga tahun vakum Seventeen banyak berubah. Perubahan mencolok adalah pergantian vokalis. Doni mengundurkan diri, disusul Zozo (gitar). Sisa personel Seventeen pun kelabakan mencari pengganti Doni. Setelah melalui proses audisi, mereka memutuskan untuk menggaet Ifan, asal Pontianak, sebagai vokalis. Karakter vokal Ifan yang nge-pop sangat berbeda dengan Doni yang nge-rock. Album ketiga Seventeen, Lelaki Hebat (2008), berubah menjadi sangat pop. Perilisan album ketiga ini sedikit unik, karena Seventeen melakukannya di pusat perbelanjaan barang elektronik Glodok, yang selama ini disinyalir sebagai sarang para pembajak

Profil Personil Seventeen Band

  • Yudhi
  • Nama Lengkap : Yudhi Rus Harjanto
  • Posisi : gitaris
  • Tanggal lahir : Sleman, 03 Juni 1982
  • Hobi: ngeband, dengerin musik dan melukis

  • Herman
  • Nama Lengkap : Herman Sikumbang
  • Posisi : gitaris
  • Tanggal lahir : Tidore – Maluku Utara, 17 Maret 1982
  • Hobi: ngeband, dengarin musik, membaca


  • Ifan
  • Nama lengkap : Riefian Fajarsyah
  • Posisi : vokalis
  • Tanggal lahir : Yogyakarta, 16 Maret 1983
  • Hobi: main musik

  • Bani
  • Nama Lengkap : M. Awal Purbani
  • Posisi : bassis
  • Tanggal lahir : Sleman, 9 Maret 1982
  • Hobi: main musik dan olahraga

  • Andi
  • Nama Lengkap : Windu Andi Darmawan
  • Posisi : drum
  • Tanggal lahir : Jogjakarta, 8 Agustus 1982
  • Hobi : memasak, beternak dan main musik

Ungu

Ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha (penyanyi), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar), dan Rowman (drum). Grup musik ini didirikan pada 1996 dengan Makki sebagai satu-satunya personil awal yang masih aktif sampai sekarang. Sampai tahun 2006 mereka telah menghasilkan 3 album dan 1 album mini.

Pada 19 Desember 2006, konser "Popcoholic with Ungu" di Stadion Widya Mandala Krida, Kedungwuni, Pekalongan berakhir dengan kericuhan yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.

Profil Personil Band Ungu

Pasha (vokal)
Pasha (nama lengkap Sigit Purnomo S.S., lahir Donggala, 27 November 1979, bergabung 1999) mengawali karirnya sebagai model dan telah muncul di beberapa iklan televisi, main sinetron dan bergabung dengan beberapa band sebelum bergabung dengan Ungu. Tidak banyak yang tahu bahwa Pasha pernah menjadi juara II lomba Adzan se-Sulawesi Tengah. Ia sempat berkuliah di ABA-ABI sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih berkarir di musik.

Makki (bass)
Makki (nama lengkap Makki O. Parikesit, lahir Jakarta, 23 Oktober 1971, bergabung 1996) adalah salah satu pendiri Ungu. Ketika sedang mengambil gelar di Indiana University, Amerika Serikat, Makki memperkaya kemampuan bermusiknya dengan bermain bersama sebuah band yang bernama Joint Session, yang selain menjadi band keliling di sekitar Midwest, juga merupakan band pembuka beberapa konser grup musik ternama seperti Toad the Wet Sprocket dan John Mellencamp. Ketika kembali ke Jakarta tahun 1996, Makki sempat bergabung dengan Harris Ioni dan beberapa sesi in-promptu sampai akhirnya membentuk UNGU.

Enda (gitar)
Enda (nama lengkap Franco Medjaya Kusuma, lahir Kudus, 4 Maret 1978, bergabung 2001) memulai karirnya sebagai teknisi gitar untuk gitaris band ini. Ketika kebutuhan akan gitaris kedua muncul, Enda membuktikan bahwa ia adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi itu. Lulusan fakultas hukum Universitas Sam Ratulangi ini mudah dikenali dengan sebuah anting di bawah bibirnya.

Oncy (gitar)
Oncy (nama lengkap Arlonsy Miraldi, lahir Palu, 2 Oktober 1981, bergabung 2003), yang sebelumnya bergabung dengan Funky Kopral, merupakan personil terakhir yang bergabung dengan UNGU. Dikenal sebagai gitaris yang energik dan bermusikalitas baik, kehadiran Oncy menjadi nilai tambah bagi UNGU.

Rowman (drum)
Sebelum bergabung dengan UNGU, Rowman (nama lengkap M. Nur Rohman, lahir Jakarta, 9 Januari 1974, bergabung 2001) adalah drummer grup musik rock bernama Garux yang sempat meramaikan dunia musik di Indonesia. Rowman yang sering dibilang mirip Bimbim Slank ini ternyata memang sangat mengagumi Bimbim.

Sejarah band Ungu

Ungu terbentuk tahun 1996. Motor pembentuknya adalah Ekky (gitar) dan saat itu vokalisnya adalah Michael, sedangkan drum dipegang oleh Pasha Van derr Krabb. Tahun 1997, saat Ungu hendak manggung, Pasha Van derr Krabb 'menghilang' dan posisinya digantikan oleh Rowman. Enda yang sebelumnya adalah roadies-nya Ekky juga ikut bergabung dengan Ungu.

Tahun 2000, Ungu mulai mempersiapkan album pertama mereka, yang akhirnya dirilis 6 Juli 2002 bertajuk Laguku. Sebelumnya, Ungu ikut mengisi 2 lagu di album kompilasi Klik bersama Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy. Ke dua lagu tersebut adalah "Hasrat" dan "Bunga". Single pertama album ini, "Bayang Semu" menjadi ost. sinetron ABG (RCTI). Meski terbilang sukses, album ini baru mendapat Platinum Award setelah hampir 2 tahun album ini dirilis.

Saat hendak masuk dapur rekaman untuk album kedua, Ekky memutuskan keluar. Oncy yang saat itu baru keluar dari Funky Kopral dipilih untuk menggantikan Ekky. Album kedua Ungu Tempat Terindah dirilis Desember 2003. Album ini menjagokan "Karena Dia Kamu" sebagai single pertama dan "Suara Hati" dipilih sebagai single kedua. Baru empat bulan dirilis, penjualannya telah mencapai 80.000 (delapan puluh ribu) kopi. Jumlah yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan album pertama yang 'telah' mendapatkan platinum (150.000 kopi) dalam hitungan waktu satu setengah tahun.

Pada tahun 2005, Ungu menjadi salah satu artis yang berkolaborasi dengan Chrisye di album terbaru Chrisye, "Senyawa".

Album Melayang dirilis Desember 2005. Di albumnya yang ketiga dengan single "Demi Waktu", Ungu mendapat double platinum.Dengan hits Demi Waktu mengantarkan Ungu jadi MTV Exclusive Artis di bulan Desember 2005. Gaung "Demi Waktu" merambah negeri Jiran, Malaysia. Empat perusahaan label berebut untuk mendapatkan hak edar di sana. SRC, perusahaan yang menaungi Siti Nurhaliza akhirnya keluar sebagai pemenang.

Ungu mengeluarkan sebuah mini album untuk menyambut Ramadhan 1427 H bertajuk SurgaMu yang dirilis September 2006. Hanya dalam tempo sepuluh hari sejak rilis mini album SurgaMu, telah terjual sebanyak 150 ribu keping. Bahkan Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi penghargaan 'Inspiring' atas album religi SurgaMu. Sayangnya, saat hendak menerima penghargaan di istana Wapres, Ungu yang mengenakan setelah jas yang dipadu celana jeans ditolak masuk ke dalam istana, dengan alasan pakaian yang tak sesuai dengan protokoler istana.

Dalam Penghargaan MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".

Ungu dengan dukungan "A Mild Live Productions" dan "Trinity Optima Productions" membuat buku biografi. Buku yang diberi judul "A Mild Live Ungu Book Magazine" itu diluncurkan pada Kamis, 10 Mei 2007, di Jakarta.Dicetak sebanyak 40 ribu eksemplar, buku tersebut memuat biografi masing-masing personil, diskografi Ungu, foto-foto, dan bahkan chord lagu-lagu Ungu.

Ungu juga sering terlibat dalam pembuatan album soundtrack. Ungu pernah menyumbangkan lagu untuk film Buruan Cium Gue yang dilarang edar. Ungu pun menyumbangkan 3 buah lagu untuk film Coklat Stroberi yakni dua lagu baru, "Disini Untukmu" dan "Sahabatku", serta mengikutkan lagu "Berjanjilah" dari album ketiga mereka Melayang.

Dalam ajang "SCTV Music Awards 2007" di Balai Sidang Jakarta (JHCC), Ungu mendapat 4 kemenangan. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan 'Album Religi', 'Lagu Paling Ngetop' dan 'Video Klip Paling Ngetop' untuk lagu "Andai Kutahu". Sedangkan Melayang dengan lagu andalan "Tercipta Untukmu" memenangkan kategori 'Album Pop Rock Duo/Grup'.

Ungu kembali merilis album reguler keempatnya bertajuk Untukmu Selamanya. Album ini di-launching di empat negara sekaligus, yaitu 9 Agustus 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Agustus 2007 di Singapura, 12 Agustus 2007 Hongkong dan puncaknya 15 Agustus 2007 di Jakarta, Indonesia. Lagu andalan dalam album ini antara lain, "Kekasih Gelapku", "Cinta dalam Hati", "Apalah Arti Cinta" dan "Ijinkan Aku".

Menyambut Ramadhan 1428 H, Ungu merilis album religi lagi yang berbentuk mini album bertajuk Para Pencari-Mu. Dalam album ini Ungu berkolaborasi dengan ustad Jeffry Al Buchori. Album ini hanya berisi lima lagu, yaitu "Para PencariMu", "Sembah Sujudku", "Surga Hati", "Sesungguhnya", dan "Tuhanku". Sebelum mini album ini dirilis, tiga dari lima lagu telah terpilih sebagai soundtrack sinetron religi yang tayang selama Bulan Ramadhan.

Ungu kembali meraih penghargaan untuk kategori 'Band Ngetop' di ajang SCTV Awards 2007, yang berlangsung di JCC Senayan Jakarta, Jumat, 24 Agusutus 2007. Dalam ajang itu, Ungu berhasil menyisihkan grup band lainnya, seperti Ada Band, Peterpan, Radja, dan pendatang baru yang mendadak populer, Kangen Band. Pada tahun 2007, Ungu bersama Samsons dan Naff, dijuluki 'The Rising Star' band oleh penyelenggara konser musik akbar Soundrenaline, A Mild Live Productions dan Deteksi Productions, juga oleh raksasa label rekaman Musica Studio.

Sabtu, 05 November 2011

Sejarah Aliran Musik Pop

Aliran Musik Pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial. Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia.

Contohnya saja Sejarah Musik Pop Di Indonesia

Perjalanan karir koes plus

Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock ‘n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.

Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus

Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.

Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset.

Kiblat Musik Pop Indonesia

Dengan adanya tuntutan dari produser perusahaan rekaman maka group-group lain yang “seangkatan” seperti Favourites, Panbers, Mercy’s, D’Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai “kiblat”, sehingga group-group ini selalu meniru apa yang dilakukan Koes Plus, pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya. “Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles”

Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.

ST 12

Grup Band ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).

Awalnya, keempat personel ini tak saling kenal, meski mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Mereka pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz.

Meski keempat personel ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka kompromi untuk membuat ST12 beraliran melayu.

ST12 terpaksa merilis album perdana mereka melalui jalur independent (indie) karena tak ada label yang mau menampung mereka. Sayang, pada bulan Oktober 2005, saat tur promosi album di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak.

Trinity Optima Production mulai melirik ST12 setelah album perdana, JALAN TERBAIK (2005), meraih sukses. Album kedua, P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman, dirilis di bawah label Trinity.

Perjuangan ST12 agar musik melayu menjadi ‘raja’ di negeri sendiri tampaknya mulai membuahkan hasil. Dalam ajang AMI Awards 2009 yang bakal diadakan pada 24 April 2009, ST12 meraih 6 nominasi, kategori yaitu duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik.

Pada Tahun 2011 Vokalis ST 12 Charly keluar dari Grup band ST 12, Band yang gawangi oleh Charly,Pepep dan Pepeng. Banyak yang mengatakan Bubarnya Charly dari ST 12 karena intervensi dari keluarga pepep yang merasa memiliki band ST12. Namun apakah benar atau tidaknya belum diketahui. Alasan Vokalis ST 12 Charly masih belum diketahui